Rabu, 05 Desember 2012

MOBILITAS SOSIAL


A.    PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial  (social mobility), menurut Paul B. Horton, diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari  satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata lainnya.
B.     BENTUK MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Dalam mobilitas sosial ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang, misalnya peralihan kewarganegaraan atau pekerjaan.  Sebagai contoh, Pak Nano pada awalnya adalah seorang guru matematika di SMK, karena tidak ada kecocokan di tempat kerjanya, ia memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika di SMA. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pada diri pak Nano tidak ada perubahan status. Ia tetap sebagai guru pengajar matematika di sekolah yang sederajat.
            Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai  dengan arahnya, maka terdapat dua jenis mobilitas sosial, yaitu mobilitas sosial vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
Mobilitas sosial vertikal ke atas mempunyai dua bentuk yang utama.
1.      Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
2.      Membentuk kelompok baru
Mobilias sosial vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama.
1.      Turunnya kedudukan
Pada bentuk ini, kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah.
2.      Turunnya derajat kelompok
Pada bentuk ini, derajat sekelompok individu dan kelompok merupakan satu kesatuan.
Mobilitas Antargenerasi, Intragenerasi, dan Gerak Sosial Geografis
1.      Mobilitas Antargenerasi
Secara umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Sebagai contoh, Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga SD, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara.
2.      Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas ini adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang

sama. Contohnya adalah gerak sosial yang terjadi pada zaman kemerdekaan. Kemerdekaan memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk berpindah status.
Berikut ini, contoh mobilitas intragenerasi.
·         Banyak mantan pejuang kemerdekaan yang beralih profesi menjadi pengusaha.
·         Pemuda angkatan 90-an memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan iptek karena hidup di tengah-tengah era globalisasi dan industrialisasi.
3.      Gerak sosial geografis
Gerak sosial geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain, misalnya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
Contoh gerak sosial geografis adalah sebagai berikut.
·         Banyak warga masyarakat desa yang dulunya petani mengadu nasib di kota-kota besar, tetapi sekarang menjadi pedagang, sopir, dan pembantu rumah tangga.
·         Banyak warga di sekitar gunung berapi pindah ke daerah pantai karena gunung itu akan meletus.
C.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1.      Perubahan kondisi sosial
2.      Ekspansi teritorial (peluasan daerah) dan gerak populasi
3.      Komunikasi yang bebas
4.      Pembagian kerja
5.      Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda
6.      Situasi politik
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
1.      Perbedaan rasial dan agama
2.      Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka
3.      Kelas-kelas sosial
4.      Kemiskinan
5.      Perbedaan jenis kelamin (gender) dalam masyarakat
D.    CARA MELAKUKAN MOBILITAS SOSIAL DAN SALURANNYA
Cara Mobilitas Sosial
1.      Perubahan standar hidup
2.      Perubahan tempat tinggal
3.      Perubahan tingkah laku
4.      Perubahan nama
5.      Pernikahan
6.      Bergabung (berafiliasi) dengan asosiasi tertentu
Saluran Mobilitas Sosial
Dalam gerak sosial, terutama gerak sosial ke atas, menurut Pitirim A. Sorokin (1960), terdapat saluran-saluran tertentu dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut social circulation (sirkulasi sosial). Saluran-saluran tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Angakatan bersenjata
2.      Lembaga-lembaga keagamaan
3.      Lembaga pendidikan
4.      Organisasi politik
5.      Organisasi ekonomi
6.      Organisasi keahlian
7.      Saluran pernikahan
E.     HUBUNGAN MOBILITAS SOSIAL DENGAN STRUKTUR SOSIAL
Gejala naik dan turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi tersebut juga mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi itu dapat berbentuk konflik. Berikut ini berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat akibat terjadinya mobilitas.
1.      Konflik antarkelas
2.      Konflik antarkelompok sosial
3.      Konflik antargenerasi
4.      Penyesuaian kembali
Di samping dampak negatif, mobilitas sosial juga berdampak positif, antara lain:
1.      Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata.
2.      Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Sumber:
Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi 2 untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta: Esis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar