A. PENGERTIAN
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial
(social mobility), menurut Paul B. Horton, diartikan sebagai suatu gerak
perpindahan dari satu kelas sosial ke
kelas sosial lainnya, atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata
lainnya.
B. BENTUK
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan
individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial
lainnya yang sederajat. Dalam mobilitas sosial ini, tidak terjadi perubahan dalam
derajat kedudukan seseorang, misalnya peralihan kewarganegaraan atau
pekerjaan. Sebagai contoh, Pak Nano pada
awalnya adalah seorang guru matematika di SMK, karena tidak ada kecocokan di
tempat kerjanya, ia memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika di SMA.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pada diri pak Nano tidak ada
perubahan status. Ia tetap sebagai guru pengajar matematika di sekolah yang
sederajat.
Mobilitas
Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah
perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial
tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis
mobilitas sosial, yaitu mobilitas sosial vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
Mobilitas
sosial vertikal ke atas mempunyai dua bentuk yang utama.
1. Masuk
ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
2. Membentuk
kelompok baru
Mobilias
sosial vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama.
1. Turunnya
kedudukan
Pada bentuk ini,
kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah.
2. Turunnya
derajat kelompok
Pada bentuk ini, derajat sekelompok
individu dan kelompok merupakan satu kesatuan.
Mobilitas Antargenerasi,
Intragenerasi, dan Gerak Sosial Geografis
1. Mobilitas
Antargenerasi
Secara
umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih,
misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya.
Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun
dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu
sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi
lainnya. Sebagai contoh, Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya
menamatkan pendidikannya hingga SD, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi
seorang pengacara.
2. Mobilitas
Intragenerasi
Mobilitas
ini adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok
generasi yang
sama.
Contohnya adalah gerak sosial yang terjadi pada zaman kemerdekaan. Kemerdekaan
memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk berpindah status.
Berikut
ini, contoh mobilitas intragenerasi.
·
Banyak mantan pejuang kemerdekaan yang
beralih profesi menjadi pengusaha.
·
Pemuda angkatan 90-an memiliki
kesempatan yang luas untuk mengembangkan iptek karena hidup di tengah-tengah
era globalisasi dan industrialisasi.
3. Gerak
sosial geografis
Gerak
sosial geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke
daerah lain, misalnya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
Contoh
gerak sosial geografis adalah sebagai berikut.
·
Banyak warga masyarakat desa yang
dulunya petani mengadu nasib di kota-kota besar, tetapi sekarang menjadi pedagang,
sopir, dan pembantu rumah tangga.
·
Banyak warga di sekitar gunung berapi
pindah ke daerah pantai karena gunung itu akan meletus.
C. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Perubahan
kondisi sosial
2. Ekspansi
teritorial (peluasan daerah) dan gerak populasi
3. Komunikasi
yang bebas
4. Pembagian
kerja
5. Tingkat
fertilitas (kelahiran) yang berbeda
6. Situasi
politik
Faktor Penghambat
Mobilitas Sosial
1. Perbedaan
rasial dan agama
2. Diskriminasi
kelas dalam sistem kelas terbuka
3. Kelas-kelas
sosial
4. Kemiskinan
5. Perbedaan
jenis kelamin (gender) dalam masyarakat
D. CARA
MELAKUKAN MOBILITAS SOSIAL DAN SALURANNYA
Cara
Mobilitas Sosial
1. Perubahan
standar hidup
2. Perubahan
tempat tinggal
3. Perubahan
tingkah laku
4. Perubahan
nama
5. Pernikahan
6. Bergabung
(berafiliasi) dengan asosiasi tertentu
Saluran Mobilitas
Sosial
Dalam gerak sosial, terutama gerak
sosial ke atas, menurut Pitirim A. Sorokin (1960), terdapat saluran-saluran
tertentu dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran-saluran
tersebut disebut social circulation (sirkulasi sosial). Saluran-saluran
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Angakatan
bersenjata
2. Lembaga-lembaga
keagamaan
3. Lembaga
pendidikan
4. Organisasi
politik
5. Organisasi
ekonomi
6. Organisasi
keahlian
7. Saluran
pernikahan
E. HUBUNGAN
MOBILITAS SOSIAL DENGAN STRUKTUR SOSIAL
Gejala
naik dan turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi
tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi tersebut
juga mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi itu dapat berbentuk konflik. Berikut
ini berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat akibat terjadinya
mobilitas.
1. Konflik
antarkelas
2. Konflik
antarkelompok sosial
3. Konflik
antargenerasi
4. Penyesuaian
kembali
Di
samping dampak negatif, mobilitas sosial juga berdampak positif, antara lain:
1. Orang-orang
akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya
kesempatan untuk pindah strata.
2. Mobilitas
sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang
lebih baik.
Sumber:
Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi 2 untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta: Esis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar